Baru-baru ini, merek terkenal dunia Louis Vuitton memutuskan untuk menaikkan harga produknya. Peningkatan biaya produksi dan transportasi adalah alasan utama bagi perusahaan barang mewah dan rumah mode Prancis.
Keputusan ini menjadikannya raksasa merek mewah pertama di industri mode ‘high-end’ yang menaikkan harga secara tajam untuk melindungi margin akibat kenaikan biaya. Sebagai juru bicara perusahaan dikutip Reuters pada Selasa, 15 Februari 2022, kenaikan harga tersebut termasuk barang-barang kulit, aksesoris fashion dan parfum.
Namun, juru bicara itu tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang sejauh mana peningkatan itu. Saya hanya mengatakan bahwa kenaikan harga AKAN bervariasi tergantung pada produk. Peningkatan biaya produksi dan transportasi adalah alasan utama bagi perusahaan barang mewah dan rumah mode Prancis.
Keputusan ini menjadikannya raksasa merek mewah pertama di industri mode ‘high-end’ yang menaikkan harga secara tajam untuk melindungi margin akibat kenaikan biaya. Sebagai juru bicara perusahaan dikutip Reuters pada Selasa, 15 Februari 2022, kenaikan harga tersebut termasuk barang-barang kulit, aksesoris fashion dan parfum.
Namun, juru bicara itu tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang sejauh mana peningkatan itu. Saya hanya mengatakan bahwa kenaikan harga AKAN bervariasi tergantung pada produk.
“Penyesuaian harga memperhitungkan perubahan biaya produksi, bahan baku, transportasi dan inflasi,” kata label itu.
Diketahui dari seorang blogger asal China bahwa beberapa model tas tangan seperti Capucines dan Neverfull akan meningkat sekitar 20% atau lebih. Sekarang Capucines sendiri dibanderol 46.500 yuan atau sekitar Rp 104,6 juta, dan Neverfull 12.000 yuan sekitar Rp 26,9 juta.
Sementara itu, PurseBop, yang melacak pasar barang mewah, memperkirakan kenaikan harga sebesar 4% menjadi sekitar 15-18% pada batasnya. Awal tahun lalu, Chanel pertama kali menaikkan harga, termasuk produk Classic Flap, yang dijual seharga US$8.200 atau Rs.117 juta, naik 60% dari sebelum pandemi 2019.