Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan pasar industri fashion sangat luas serta memiliki tren yang sangat dinamis. Industri ini telah memberikan kontribusi besar terhadap sektor ekonomi kreatif.
“Dari sisi ekonomi, industri fashion adalah salah satu kontributor utama pertumbuhan kreatif yang menguasai 17 persen ekonomi kreatif di Indonesia,” ujar Arsjad dalam acara Indonesia Sustainable Fashion Conference di Menara KADIN, Jakarta, pada Selasa, 29 November 2022.
Meskipun begitu, industri fashion memiliki efek samping terhadap lingkungan lantaran berkaitan erat dengan industri tekstil. Industri tersebut, kata dia, menyumbang 10 persen emisi karbon di dunia.
Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
Selain itu,limbah tekstil adalah pencemar air kedua terburuk di dunia setelah limbah industri. “Indonesia sendiri, dari 33 juta ton pakaian yang diproduksi, hampir 1 juta ton berakhir di tempat sampah setiap tahunnya,” kata dia.
Dengan begitu, Arsjad menekankan aspek berkelanjutan pada industri fashion perlu menjadi perhatian. “Kita bergerak bersama mewujudkan target net zero emission dan mendukung transformasi Indonesia menuju prekonomian hijau yang berkelanjutan,” ucapnya.
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti–yang akrab disapa Winny–mengatakan, jika Indonesia bisa bergeser ke arah industri tekstil yang lebih berkelanjutan, kondisi ini bisa meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
“Kan kita harus mencari ruang-ruang baru. Industrialisasi menjadi kunci dari transformasi ekonomi indonesia,” ujar Winny. Ia melanjutkan, industri fashion dan tekstil harus bergerak menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan dan rendah karbon. “Kalau kita tidak menuju ke situ, kita kehilangan pasar. Jadi harus segera beralih,” ucapnya.